KONSEP YANG MENYESATKAN DAN MENGHANCURKAN

KONSEP YANG MENYESATKAN DAN MENGHANCURKAN

Hai kawan BHT, apa kabar?. Baik tentunya kan. Seperti biasa saya mau Re-Share-Post dari posting teman yang saya anggap bagus, dan mudah mudahan bermanfaat bagi kawan BHT semua. Ini tentang pemahaman mengenai kehidupan Seks dan kehidupan secara utuh dikalangan kaum remaja kita. Ini sangat penting untuk difahami dan dimengerti benar agar kehidupan para remaja kita tidak tersesat. Saya yakin kawan BHT semua, khususnya remaja akan tertarik jika mendengar kata “S-E-K-S”, betul???. Ya, saya pastikan jawaban kawan BHT, 85% YA.!!. Bagaimana teman, tertarik??, Ini penting lho, paling tidak bagi kita sebagai orang tua, paling tidak ,akan bisa menghindarkan anak anak kita dari jerat nafsu-seks yang dikarenakan salah mengerti apa itu Cinta. Baiklah , kita langsung ke artikel :
Bukan karena kurangnya pemahaman mengenai seksologi anak-anak muda menyia-nyiakan kehidupan seks dan kehidupannya secara utuh, tetapi ada semacam ketakutan hidup terasa sepi dan tidak menggairahkan kalau tidak bercinta dan seks salah satu factor penting untuk dinikmati, dari ciuman, bercumbu sampai hubungan badan. Pikiran sesat banyak orang muda sekarang adalah bahwa justru masa muda harus untuk bercinta. Dan tidak bisa dikatakan bercinta dengan lengkap tanpa ciuman, bercumbu sampai hubungan badan. 

Biasanya hal ini dimulai sejak seorang anak menginjak remaja (14-17 tahun), mereka merasa sudah mulai berhak berpacaran. Sedangkan mereka tidak memahami konsep berpacaran dan pengertian mengenai hidup secara menyeluruh. Karena filosofi remaja dan pemuda demikian pada umumnya maka mereka terseret kepada gaya hidup yang salah tersebut. Suara yang berbeda dengan filosofi tersebut dianggap kuno, merintangi hidup mereka dan mengurangi kebahagiaan. Dalam hal ini orang tua sering juga dianggap sebagai musuh.
 
Kalau orang muda diberi nasihat untuk bisa mengendalikan nafsunya dan tidak melakukan hubungan yang tidak pantas sebelum menikah bukan berarti mengurangi kebahagiaan dan sukacita hidup orang muda. Hal ini tidak boleh dianggap sebagai beban berat yang menekan tetapi sebagai perlindungan yang tidak akan diperoleh pada waktu lain.
Ketika seorang anak manusia mulai menginjak dewasa maka mereka mulai mencari orang yang bisa diajak “bercinta”. Dalam hal ini mereka tidak lagi menetapkan kriteria siapa yang patut menjadi “teman dekat” mereka. Biasanya ukuran teman adalah mereka yang mereka anggap “mengerti dirinya”, keren, modes dan lain sebagainya. Bagi wanita senang kalau diberi perhatian khusus. Biasanya mereka akan menyenangi orang yang menyenangi mereka. Bila tidak memiliki benteng yang kuat untuk menolak setiap kemungkinan bernyalanya sebuah “hasrat” untuk berpacaran, maka banyak anak-anak muda akan terjerat oleh perasaan romantisme yang mereka anggap cinta. Pada hal cinta yang sejati tidaklah sedangkal dan semiskin itu. Cinta bukan sekedar perasaan dan gelora libido (nafsu seks). Cinta adalah komitmen dan pengertian yang utuh mengenai kehidupan bersama di masa depan sampai kekekalan demi mandat  Allah (prokreasi).
Memang tidak ada (jarang sekali) orang muda yang merencanakan melakukan hubungan seks pada awal berpacaran, khususnya bagi yang baru pertama kali berpacaran. Tetapi standar hidup lingkungan pergaulan sudah begitu rusak. Atmosfir bergaulan yang buruk akan membawa orang muda pada hubungan seks sebelum menikah. Mereka berkata: “Kami hanya mencicipi saja”. Tetapi kenyataanya, akhirnya mengunyah dan menelannya. Tahapannya dari berciuman, bercumbu, patting sampai hubungan seks. 
Pengalaman pertama jatuh cinta akan mempengaruhi diri seseorang sampai mengubah hidup seseorang, sebab akan sangat kuat sekali dampaknya. Dalam hal ini sering orang tua menganggap anak mereka sedang ditenung, diguna-guna dan lain sebagai ketika anaknya “bermain api asmara”. Tidak sedikit anak-anak yang sedang mabuk asmara melawan orang tua dan jadi anak yang tidak menghormati orang tua karena merasa kesenangan dan kebahagiaannya dirusak dan dihalangi. Kadang-kadang mereka hampir tidak bisa dinasehati karena berasmara secara tidak dewasa membuat insan muda akal sehatnya hilang.
Pengalaman berasmara akan menjadi “candu” yang tidak bisa tidak harus dimiliki bagi orang-orang muda yang tidak memahami hidup dengan benar. Mereka merasa tidak sanggup hidup tanpa pacar yang bisa diajak bercinta. Biasanya pria seperti ini akan banyak makan korban wanita. Ia sendiri akan menjadi tumpul memaksimalkan potensi guna kehidupan yang akan dating. Bagaimanapun kesibukan berasmara sebelum waktunya akan menyita waktu dan perhatiannya secara signifikan. Adalah konsep yang menipu kalau seseorang berkata bahwa berpacaran menyemangati hidup secara benar (belajar tambah giat dan lain sebagainya). (seminar seksologi, Dr. Erastus Sabdono)

Para orang tua diharapkan memenuhi kebutuhan kasih sayang anak-anaknya dengan cinta kasih lewat pelukan hangat dan waktu kebersamaan keluarga yang cukup. Sehingga anak tidak mencari kasih sayang diluar yang salah. Apabila seorang anak tidak mendapatkan kebutuhan kasih sayang yang cukup dari para orang tua mereka, dan ketika seorang anak tersebut mendapatkan perhatian/ kasih sayang dari pria/wanita yang dikasihinya, mereka akan rela berkorban melakukan apa saja demi seseorang yang dikasihinya termasuk melakukan hubungan seks pada masa berpacaran.

Mengenai artikel diatas, saya hanya bisa berkomentar: “Artikel yang bagus, so helpfull “. Makanya saya bersedia re-post ini artikel. Pemahaman tentang  seks dan hidup secara utuh dan benar, harus kita tanamkan kepada anak anak kita, agar mereka tidak memiliki pemahaman hidup dan seks yang “Salah dan Menyesatkan”. Demikian saya tutup post ini dengan kata “Jangan Biarkan anak anak kita Tersesat” Semoga bermanfaat. Salam BHT.





Bagikan Artikel ini via :
Share on fb Tweet Share on G+

9 Responses to "KONSEP YANG MENYESATKAN DAN MENGHANCURKAN "

  1. waahh,,,makin keren aja sob artikelnya,,lanjuttt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayangna, Mat Cutt moal suka jeung abdi gaduh Re-share. He...he..
      Salam sukses untuk Sobat Hary Muhlia Suka Suka.

      Delete
  2. makasih infonya sob, lanjut ke blog ane ya hehe...

    ReplyDelete
  3. Saya kira banyak gunanya juga, pencerahan macam gini. Saya suka....

    ReplyDelete
  4. Silahkan di fahami cara atau pola pikirnya terlebih dahulu sis. Makasih sudah berkunjung.

    ReplyDelete
  5. selamat pagi maz . . .
    kalau bicara satu kata ini CINTA . . .memang sangat complicated . . .
    makanya nggak mau maen maen ddah . . .
    cukup sekali saja merasakannya . . .

    mending cintaku buat orang tua dan adik kakakku dan sahabat sahabat semuanya . . .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wew... setuju sekali sobat. Pemikiran yang bagus, memang akan lebih bagus sebelum mencari CINTA, kita pastikan dulu bahwa Oang-tua ,saudara dan sahabat kita , sudah mendapatkan cukup cinta dari kita.

      Hehehe, komentar sobat menyentuh sekali, seakan ditujukan khusus kepada saya. Terima kasih sobat.
      Salam sukses dalam keluarga, sahabat, dan Cinta.

      Delete
  6. Artikel yang menarik dan berbobot. Dewasa ini banyak orang tua yang was-was dengan pola pergaulan para remaja utamanya di kota besar. Menjadi perkerjaan rumah bersama bagi para orang tua, guru, dosen, tokoh masyarakat dan agama, serta pemerintah untuk mewujudkan generasi yang santun, produktif, dan taat. Terima kasih sharingnya. Salam cemerlang!

    ReplyDelete

Terima kasih sobat sudah berkunjung di Hotline Terkini, Cara baru Berbagi Online, sekarang giliran anda berkomentar yang sesuai dengan tema artikel. Salam Blogger.